Pernah ada rasa yang sayupsayup dalam kabut. Yang berdentang bersama detak jam, menanam rindu pada petak asa kerontang. Mungkin rintik gerimis atau tangis netes pada luka. maka sepanjang jalanan lengang di simpang kenangan kuukir graffiti mimpimimpi maupun sakit pada sunyi tersembunyi
Lalu aku begitu lelah. Memaknai ribuan darah dan rasa tenggelam dalam salah. Sebab sajaksajak lama terakrabi, memeram ingin yang tercabikcabik meronta ngeri. Bercerita pada langit, pada sepi yang memerikan ingatan tentang; dering telepon, catatan harian, lalu perih dan rintih yang paling
Karena musim membenamkan kepalaku pada tembok sementara sisa suara berlalu terlalu siasia, lewat udara,
: sepitakpernahmati
Seperti puisi
Tukeran Link? boleh banget!! ayo ayo... linkmu pun udah aku pasang sang sang sang
BalasHapushttp://dindasmart.com
kok, ngga ada pilihan komen cukup name/url? terpaksa deh aku nyantumin blog wordpress.com aku
assalamu'alaykum
BalasHapusbagus...ana suka
sepi itu yang menghimpitku, namun hanya dalam sepi aku bisa bermimpi atau hanya meratapi diri
BalasHapus@dinda
BalasHapuskeknya dah ada tuh
kmrn lum di set. maklum, nyubi :)
@aliyah
wa'alaykumussalam
semoga betah di rumah maya ini..
@radesya
sepi ya, makanya, cepetan cari teman.. :)
kadang kita membutuhkan sepi.
BalasHapussaat kita ingin 'bermunajat' padaNYA.
DIA lah satu2nya tempat utk mengadu.
DIA jugalah pemberi ketenangan dan keteduhan.
DIA juga alasan utk segalanya yg dilakukan.
salam.
iyah seperti puisi :P
BalasHapusheheh..
sepi sunyi sendiri
aku suka terlebih saat malam,saat bercen9krama den9anNYA..
bayu.. ???